GANGGUAN PENCERNAAN PADA AYAM

- 04.58

GANGGUAN PENCERNAAN PADA AYAM

 
Gangguan saluran pencernaan pada ayam akan berdampak pada gangguan penyerapan makanan serta pada akhirnya akan menghambat pertumbuhan serta perkembangan ayam. Bagi ayam petelur, maka dampak nyatanya merupakan menurunnya produksi telur. Perlahan-lahan ayam akan mati sampai-sampai akhirnya peternak akan mengalami kerugian yng Amat nyata.
BACA SELENGKAPNYA DI KANDANG AYAM
Sumber pengganggu utama system pencernaan pada ayam berasal dari infeksi bakteri.Sepanjang tahun 2010, tidak sedikit kasus gangguan pencernaan ayam yng timbul. Penyakit yng paling tidak sedikit didapati di lapangan merupakan penyakit enteritis. Penyakit ini menyerang bagian usus ayam. Diluar dugaan sebetulnya kuman penyebab enteritis ini telah ada sejak lahir di dalam usus ayam serta tak memicu penyakit ataupun masalah, akan tetapi; faktor stress, gangguan cuaca, sangkar yng terlalu padat menghasilkan fisik ayam menjadi menurun serta timbullah penyakit ini.
Melihat kondisi cuaca yng seringkali berganti secara drastis tatkala ini, kondisi tubuh ayam cenderung menurun akibat stres serta pertahanan tubuhnya menjadi tak optimal menjadikan makin membuat besar kesempatan munculnya penyakit.
HATI-HATI SAAT MUSIM HUJAN
Musim hujan yng masih berlangsung disebagian besar wilayah Indonesia pun secara tak langsung berperan dalam menyebarkan bibit penyakit ke peternakan. Penyebaran bibit penyakit mampu melalui pakan, tempat pakan, kotoran ayam serta air minum.

Berikut penjelasan beberapa penyakit bakterial yng berdampak pada gangguan pencernaan :
· Infeksi Bakteri Clostridium sp.
· Infeksi Escherichia coli
· Infeksi Pasteurella multocida
· Infeksi Salmonella sp.
Penularan Penyakit Pencernaan
Penyakit infeksi saluran pencernaan oleh bakteri bisa menular secara langsung ataupun tak langsung. Secara langsung melalui kontak yang dengannya ayam sakit, sedangkan secara tak langsung melalui kontak yang dengannya pekerja sangkar ataupun perlengkapan (alat-alat sangkar, ransum, air minum dll) yng tercemar oleh bakteri.
Pada kasus penularan secara tak langsung, bibit penyakit masuk ke dalam tubuh ayam diawali yang dengannya tertelannya bakteri yang telah di sebutkan bersama pakan ataupun air minum yng terkontaminasi. Lantas bakteri dalam tubuh ayam (saluran pencernaan) memperbanyak diri dalam usus, menembus dinding usus serta masuk ke dalam peredaran darah.
Bakteri yng terdapat di dalam usus bisa memicu peradangan serta penghancuran lapisan usus. Selain itu, bakteri pula akan menghasilkan toksin yng bisa mengganggu proses penyerapan nutrisi oleh usus serta menghasilkan peningkatan peristaltik usus, yng akhirnya terjadilah gejala diare.
Bakteri yng secara normal berada di dalam saluran pencernaan ayam pun mampu ikut menginfeksi. Hal ini dipicu oleh kondisi ayam yng menurun, sedangkan bakteri terus bertambah konsentrasinya. Konsentarsi bakteri yng tinggi dalam usus mampu dikeluarkan melalui feses serta bisa menginfeksi ayam lain.
Tindakan Pencegahan serta Pengendalian
Pengobatan suatu penyakit tak akan sukses optimal tanpa didukung biosecuriti serta manajemen pemeliharaan yng tidak jelek alias bagus. Adapun prinsip bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah penyakit diantaranya :
1. Mengurangi populasi bibit penyakit di sekeliling ayam Dalam mengurangi bibit penyakit yng ada di sekeliling ayam maka langkah yng bisa di tempuh antara lain :
  • Istirahat sangkar minimal selama 2 minggu dihitung sesudah sangkar telah dalam keadaan bersih serta didesinfeksi. Hal ini bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memutus siklus hidup bibit penyakit
  • Lakukan desinfeksi sangkar kosong yang dengannya Sporades ataupun Formades. Pada 3 hari sebelum chicks in, lakukan kembali penyemprotan sangkar beserta peralatannya baik tempat ransum ataupun tempat minum yang dengannya mempergunakan Medisep
2. Mencegah kontak antara bibit penyakit yang dengannya ayam Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendukung langkah pengurangan konsentrasi bibit penyakit, maka butuh di lakukan pencegahan kontak antara bibit penyakit yang dengannya ayam. Langkah pencegahan yang telah di sebutkan yang dengannya tips :
  • Mengatur lantas lintas karyawan, pekerja, tamu, kendaraan, hewan piaraan ataupun hewan liar yng mampu menjadi sumber penularan
  • Pemberantasan vektor pembawa penyakit semisal tikus serta lalat yang dengannya mempergunakan insektisida
3. Menaikan daya tubuh ayam Ketahanan tubuh ayam paling utama ditentukan oleh faktor ransum yng didukung yang dengannya kondisi lingkungannya.
BACA SELENGKAPNYA DI KANDANG AYAM MODERN
  • Lakukan monitoring terhadap konsumsi ransum. Penggantian pakan hendaknya di lakukan secara bersiklus (periodik). Bagi atau bisa juga dikatakan untuk kasus NE, batasi pemakaian tepung ikan, gandum serta barley (jangan terlebih)
  • Perhatikan suhu, kelembaban, ventilasi, kepadatan sangkar dan kualitas litter ataupun sekam. Dalam manajemen litter, lakukan pembolak-balikan litter bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah litter basah. Pada masa brooding, pembolak-balikan litter di lakukan secara teratur setiap 3-4 hari sekali mulai umur 4 hari hingga umur 14 hari. Segera rubah litter yng basah serta menggumpal. Andai jumlah yng menggumpal tidak banyak, maka bisa dipilah serta dikeluarkan dari sangkar.
  • Menaikan daya tahan tubuh maka bisa di lakukan pemberian multivitamin berupa Fortevit ataupun Vita Stress yng bisa diberikan melalui air minum. Selain menaikan daya tahan tubuh, vitamin pula berfungsi dalam membantu pertumbuhan serta mengatasi stres, mencegah penyakit akibat kekurangan vitamin dan bisa atau mampu memperbaiki efisiensi ransum.


Sumber rujukan dan gambar : http://kandangayammodern.blogspot.com/2016/09/gangguan-pencernaan-pada-ayam.html.

Seputar GANGGUAN PENCERNAAN PADA AYAM

Advertisement
 

Cari Artikel Selain GANGGUAN PENCERNAAN PADA AYAM