peternakan ayam broiler

- 03.21

peternakan ayam broiler

 
I. Pendahuluan
Ayam Pedaging (Broiler) merupakan ayam ras yng bisa atau mampu tumbuh cepat menjadikan bisa menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat (5-7 minggu). Broiler memiliki peranan yng penting menjadi sumber protein hewani asal ternak. PT. SEMESTA MITRA SEJAHTERA mencoba membantu peningkatan produktivitas, kuantitas, kualitas serta efisiensi bisnis peternakan ayam broiler secara alami (non-Kimia).
II. Pemilihan Bibit
Bibit yng baik memiliki tanda : sehat serta aktif bergerak, tubuh gemuk (bentuk tubuh bulat), bulu bersih serta kelihatan mengkilat, hidung bersih, mata tajam serta bersih dan lubang kotoran (anus) bersih, serta memiliki berat badan minimal 40 gram.
III. Kondisi Teknis yng Ideal
1. Sangkar Close House
a. Tempat sangkar
Sangkar bisa dibuat kira-kira 100 m dari pemukiman, lantaran tergolong bisnis ternak yng ramah lingkungan, tempat yng gampang dicapai oleh sarana transportasi, terdapat sumber air, arahnya di utamakan membujur dari timur ke barat.
b. Fasilitas sangkar
Sangkar ini dibuat tertutup rapat mampu permanen ( tembok), mampu semi permanen terbuat dari sebagian batu bata serta terpal yng tebal. Sangkar dilengkapi fasilitas fans, alat pendidngin yng dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengaturan suhu, kecepatan angin serta kelembaban udara.
2. Sangkar Open
a. Tempat sangkar
Sangkar ideal terdapat atau terletak di daerah yng jauh dari pemukiman penduduk, gampang dicapai sarana transportasi, terdapat sumber air, arahnya membujur dari timur ke barat.
b.Pergantian udara dalam sangkar.
Ayam bernapas butuh oksigen serta mengeluarkan karbondioksida. Agar bisa kebutuhan oksigen selalu terpenuhi, ventilasi sangkar Perlu baik.
c.Suhu udara dalam sangkar.
Suhu ideal sangkar sesuai umur merupakan :
Umur (hari)Suhu ( 0C )
01 - 0734 - 32
08 - 1429 - 27
15 - 2126 - 25
21 - 2824 - 23
29 - 3423 - 21

d.Kemudahan memperoleh sarana produksi
Tempat sangkar sebaiknya dekat yang dengannya poultry shop ataupun toko sarana peternakan.
IV. Tata Laksana Pemeliharaan
4.1 Perkembangan
Tipe sangkar ayam Broiler ada dua, yakni bentuk panggung serta tanpa panggung (litter). Tipe panggung lantai sangkar lebih bersih lantaran kotoran langsung jatuh ke tanah, tak memerlukan alas sangkar menjadikan pengelolaan lebih efisien, akan tetapi biaya pembuatan sangkar lebih besar. Tipe litter lebih tidak sedikit dipakai peternak, lantaran lebih gampang dibuat serta lebih murah.
Pada awal pemeliharaan, sangkar ditutupi plastik bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi kehangatan, menjadikan energi yng diperoleh dari pakan seluruhnya bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhan, bukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk produksi panas tubuh. Kepadatan sangkar yng ideal bagi atau bisa juga dikatakan untuk daerah tropis semisal Indonesia merupakan 8-10 ekor/m2, lebih dari angka yang telah di sebutkan, suhu sangkar cepat meningkat lebih-lebih siang hari pada umur dewasa yng memicu konsumsi pakan menurun, ayam cenderung tidak sedikit minum, stress, pertumbuhan terhambat serta gampang terserang penyakit.
4.2. Pakan
- Pakan adalah 70% biaya pemeliharaan. Pakan yng diberikan Perlu memberikan zat pakan (nutrisi) yng dibutuhkan ayam, yakni karbohidrat, protein, lemak, vitamin serta mineral, menjadikan pertambahan berat badan perhari (Average Daily Gain/ADG) tinggi. Pemberian pakan yang dengannya system ad libitum (selalu tersedia/tak terbatas).
- Andaikan mempergunakan pakan dari pabrik, maka jenis pakan disesuaikan yang dengannya tingkat pertumbuhan ayam, yng dibedakan menjadi 2 (dua) tahap. Tahap pertama disebut tahap pembesaran (umur 1 hingga 20 hari), yng Perlu memiliki kandungan kadar protein minimal 23%. Tahap kedua disebut penggemukan (umur diatas 20 hari), yng memakai pakan berkadar protein 20 %. Jenis pakan umumnya tertulis pada kemasannya. -Penambahan POC NASA lewat air minum yang dengannya dosis 1 - 2 cc/liter air minum memberikan banyak sekali nutrisi pakan dalam jumlah cukup bagi atau bisa juga dikatakan untuk membantu pertumbuhan serta penggemukan ayam broiler.
- Bisa pula dipakai VITERNA Plus menjadi suplemen khusus ternak yang dengannya dosis 1 cc/liter air minum/hari, yng memiliki kandungan nutrisi lebih tidak sedikit serta lengkap.
- Efisiensi pakan dinyatakan dalam perhitungan FCR (Feed Convertion Ratio). Tips menghitungnya merupakan, jumlah pakan selama pemeliharaan dibagi total bobot ayam yng dipanen.
Semisal perhitungan :
Diketahui ayam yng dipanen 1000 ekor, berat rata-rata 2 kg, berat pakan selama pemeliharaan 3125 kg, maka FCR-nya merupakan :
Berat total ayam hasil panen =
1000 x 2 = 2000 kg
FCR = 3125 : 2000 = 1,6
Makin rendah angka FCR, makin baik kualitas pakan, lantaran lebih efisien (yang dengannya pakan tidak banyak menghasilkan bobot badan yng tinggi). Penggunaan POC NASA ataupun VITERNA Plus bisa menurunkan angka FCR yang telah di sebutkan.
4.3. Vaksinasi
Vaksinasi merupakan pemasukan bibit penyakit yng dilemahkan ke tubuh ayam bagi atau bisa juga dikatakan untuk memicu kekebalan alami. Vaksinasi penting yakni vaksinasi ND/tetelo. Dilaksanakan pada umur 4 hari yang dengannya metode tetes mata, yang dengannya vaksin ND strain B1 serta pada umur 21 hari yang dengannya vaksin ND Lasotta melalui suntikan ataupun air minum.
4.4. Teknis Pemeliharaan
- Minggu Pertama (hari ke-1-7). Kutuk/DOC dipindahkan ke indukan ataupun pemanas, segera diberi air minum Anget yng ditambah POC NASA yang dengannya dosis + 1 - 2 cc/liter air minum ataupun VITERNA Plus yang dengannya dosis + 1 cc/liter air minum/hari serta gula bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengganti energi yng hilang selama transportasi. Pakan bisa diberikan yang dengannya kebutuhan per ekor 13 gr ataupun 1,3 kg bagi atau bisa juga dikatakan untuk 100 ekor ayam. Jumlah yang telah di sebutkan merupakan kebutuhan minimal, pada prakteknya pemberian tak terbatas. Pakan yng diberikan pada awal pemeliharaan berbentuk butiran-butiran kecil (crumbles).
- Mulai hari ke-2 sampai-sampai ayam dipanen air minum telah berupa air dingin yang dengannya penambahan POC NASA yang dengannya dosis 1 - 2 cc/liter air minum ataupun VITERNA Plus yang dengannya dosis 1 cc/liter air minum/hari (diberikan tatkala pemberian air minum yng pertama). Vaksinasi yng pertama dilaksanakan pada hari ke-4.
- Minggu Kedua (hari ke 8 -14).
Pemeliharaan minggu kedua masih memerlukan pengawasan semisal minggu pertama, walaupun lebih ringan. Pemanas telah mampu dikurangi suhunya. Kebutuhan pakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk minggu kedua merupakan 33 gr per ekor ataupun 3,3 kg bagi atau bisa juga dikatakan untuk 100 ekor ayam.
- Minggu Ketiga (hari ke 15-21).
Pemanas telah bisa dimatikan lebih-lebih pada siang hari yng terik. Kebutuhan pakan merupakan 48 gr per ekor ataupun 4,8 kg bagi atau bisa juga dikatakan untuk 100 ekor. Pada akhir minggu (umur 21 hari) di lakukan vaksinasi yng kedua mempergunakan vaksin ND strain Lasotta melalui suntikan ataupun air minum. Andai mempergunakan air minum, sebaiknya ayam tak diberi air minum bagi atau bisa juga dikatakan untuk beberapa tatkala lebih dahulu, supaya ayam benar-benar terasa haus menjadikan akan meminum air memiliki kandungan vaksin sebanyak-banyaknya. Perlakuan vaksin yang telah di sebutkan pula tetap ditambah POC NASA ataupun VITERNA Plus yang dengannya dosis tetap.
- Minggu Keempat (hari ke 22-28).
Pemanas telah tak dibutuhkan lagi pada siang hari lantaran bulu ayam telah lebat. Pada umur 28 hari, di lakukan sampling berat badan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengontrol tingkat pertumbuhan ayam. Pertumbuhan yng normal
memiliki berat badan minimal 1,25 kg. Kebutuhan pakan merupakan 65 gr per ekor ataupun 6,5 kg bagi atau bisa juga dikatakan untuk 100 ekor ayam. Kontrol terhadap ayam pula Perlu ditingkatkan lantaran pada umur ini ayam mulai rentan terhadap penyakit.
- Minggu Kelima (hari ke 29-35).
Pada minggu ini, yng butuh diperhatikan merupakan tatalaksana lantai sangkar. Lantaran jumlah kotoran yng dikeluarkan telah tinggi, butuh di lakukan pengadukan serta penambahan alas lantai bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi lantai tetap kering. Kebutuhan pakan merupakan 88 gr per ekor ataupun 8,8 kg bagi atau bisa juga dikatakan untuk 100 ekor ayam. Pada umur 35 hari pula di lakukan sampling penimbangan ayam. Bobot badan yang dengannya pertumbuhan baik mencapai 1,8 - 2 kg. Yang dengannya bobot yang telah di sebutkan, ayam telah bisa dipanen.
- Minggu Keenam (hari ke-36-42).
Andai ingin diperpanjang bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperoleh bobot yng lebih tinggi, maka kontrol terhadap ayam serta lantai sangkar tetap Perlu di lakukan. Pada umur ini yang dengannya pertumbuhan yng baik, ayam telah mencapai bobot 2,25 kg.
BACA SELENGKAPNYA TENTANG KANDANG AYAM MODERN
4.5. Penyakit
Penyakit yng Suka menyerang ayam broiler yakni :
- Tetelo (Newcastle Disease/ND)
Penyebabnya yaitu virus Paramyxo yng bersifat menggumpalkan sel darah. Gejalanya ayam Suka megap-megap, nafsu makan turun, diare serta senang berkumpul pada tempat yng Anget. Sesudah 1 - 2 hari muncul gejala syaraf, yakni kaki lumpuh, leher berpuntir serta ayam berputar-putar yng akhirnya mati. Ayam yng terserang secepatnya dipisah, lantaran gampang menularkan kepada ayam lain melalui kotoran serta pernafasan. Belum ada obat yng bisa menyembuhkan, maka bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengurangi kematian, ayam yng masih sehat divaksin ulang serta di awasi supaya lantai sangkar tetap kering.
- Gumboro (Infectious Bursal Disease/IBD)
Adalah penyakit yng menyerang system kekebalan tubuh yng penyebabnya yaitu virus golongan Reovirus. Gejala diawali yang dengannya hilangnya nafsu makan, ayam suka bergerak tak teratur, peradangan disekitar dubur, diare serta tubuh bergetar-getar. Suka menyerang pada umur 36 minggu. Penularan secara langsung melalui kotoran serta tak langsung melalui pakan, air minum serta perlengkapan yng tercemar. Belum ada obat yng bisa menyembuhkan, yng bisa di lakukan merupakan pencegahan yang dengannya vaksin Gumboro.
- Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease)
Adalah infeksi saluran pernapasan yng penyebabnya yaitu oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum Gejala yng nampak merupakan ayam Suka bersin serta ingus keluar lewat hidung serta ngorok tatkala bernapas. Pada ayam muda memicu tubuh lemah, sayap terkulai, mengantuk serta diare yang dengannya kotoran berwarna hijau, kuning keputih-keputihan. Penularan melalui pernapasan serta lendir ataupun melalui perantara semisal alat-alat. Pengobatan bisa di lakukan yang dengannya obat-obatan yng sesuai.
- Berak Kapur (Pullorum).
Disebut penyakit berak kapur lantaran gejala yng gampang terlihat merupakan ayam diare mengeluarkan kotoran berwarna putih serta seusai kering menjadi semisal serbuk kapur. Penyebabnya yaitu oleh bakteri Salmonella pullorum.
Kematian bisa berlangsung pada hari ke-4 seusai infeksi. Penularan melalui kotoran. Pengobatan belum bisa memberikan hasil yng memuaskan, yng sebaiknya di lakukan merupakan pencegahan yang dengannya perbaikan sanitasi sangkar.
Infeksi bibit penyakit gampang memicu penyakit, andai ayam dalam keadaan lemah ataupun stres. Kedua hal yang telah di sebutkan tidak sedikit penyebabnya yaitu oleh kondisi lantai sangkar yng kotor, dan cuaca yng tidak bagus. Cuaca yng gampang memicu ayam lemah serta stres merupakan suhu yng terlalu panas, terlalu dingin ataupun berubah-ubah secara drastis. Penyakit, lebih-lebih yng penyebabnya yaitu oleh virus sukar bagi atau bisa juga dikatakan untuk disembuhkan. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk itu Perlu di lakukan sanitasi secara rutin serta ventilasi sangkar yng baik. Pemberian POC NASA yng memiliki kandungan banyak sekali mineral penting bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhan ternak, semisal N, P, K, Ca, Mg, Fe serta lain-lain dan dilengkapi protein serta lemak nabati, bisa atau mampu menaikan pertumbuhan ayam, ketahanan tubuh ayam, mengurangi kadar kolesterol daging serta mengurangi bau kotoran. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk hasil lebih optimal, pemberian POC NASA bisa dicampur yang dengannya Hormonik dosis 1 botol POC NASA dicampur yang dengannya 1-2 tutup botol Hormonik, ataupun 1 botol POC NASA dicampur yang dengannya 2-4 kapsul Asam Amino. Bisa pula mempergunakan VITERNA Plus yng adalah suplemen khusus ternak yang dengannya kandungan :
1. Mineral-mineral yng penting bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhan tulang, organ luar serta dalam, pembentukan darah serta lain-lain.
2. Asam-asam amino utama semisal Arginin, Histidin, Isoleucine, Lycine, Methionine , Phenylalanine, Threonine, Thryptophan, serta Valine menjadi penyusun protein bagi atau bisa juga dikatakan untuk pembentukan sel, jaringan, serta organ tubuh
3. Vitamin-vitamin lengkap, yakni A, D, E, K, C serta B Komplek bagi atau bisa juga dikatakan untuk kebugaran atau kesehatan serta ketahanan tubuh.
4.6. Sanitasi/Cuci Hama Sangkar
Sanitasi sangkar Perlu di lakukan seusai panen. Di lakukan yang dengannya beberapa tahap, yakni pencucian sangkar yang dengannya air sampai-sampai bersih dari kotoran limbah budidaya sebelumnya. Tahap kedua yakni pengapuran di dinding serta lantai sangkar. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk sanitasi yng sempurna selanjutnya di lakukan penyemprotan yang dengannya formalin, bagi atau bisa juga dikatakan untuk membunuh bibit penyakit. Sesudah itu dibiarkan minimal selama 10 hari sebelum budidaya lagi bagi atau bisa juga dikatakan untuk memutus siklus hidup virus serta bakteri, yng tak mati oleh perlakuan sebelumnya.

Sumber rujukan dan gambar : http://kandangayammodern.blogspot.com/2016/09/peternakan-ayam-broiler.html.

Seputar peternakan ayam broiler

Advertisement
 

Cari Artikel Selain peternakan ayam broiler