Ahli Virologi Unair Ciptakan Vaksin Ampuh Untuk Matikan Virus Flu Burung

- 10.30

Ahli Virologi Unair Ciptakan Vaksin Ampuh Untuk Matikan Virus Flu Burung

 
jawapos.com
Ahli virologi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof. Dr. Suwarno sukses mengembangkan dua jenis obat terapi berbahan ekstrak kuning telur yng berguna menjadi penghambat pertumbuhan virus flu burung ataupun Avian Influenza (AI) pada hewan ternak.
“Ada dua produk. Yakni, Anti-Hemaglutinin Antibody (AHA) dan Anti-Neuraminidase Antibody (ANA). Kedua jenis obat itu bisa menghambat dan mematikan pertumbuhan virus AI yang sudah menjangkiti hewan ternak. Obat AHA dan ANA adalah bentuk alat terapi yang kita ekstrak dari kuning telur,” tutur Suwarno.
Ia menjelaskan, bahwasanya ekstrak kuning telur itu diambil disaat dalam fase menjelang bertelur pada dua kelompok ayam yng terinfeksi virus flu burung. Selanjutnya kedua kelompok ayam yang telah di sebutkan diberi vaksinasi AI.
Kelompok pertama diimunisasi yang dengannya protein hemaglutinin dari virus AI, sedangkan kelompok kedua diimunisasi yang dengannya protein neuraminidase dari virus yng percis.
Seusai kelompok ayam itu bertelur, dirinya mengekstrak telur serta cuma mengambil kuning telur.
"Setelah diekstrak, diambil antibodi dan melakukan pemurnian protein. Pemurnian hemaglutinin dan neuraminidase (anti hemaglutinin dan anti neuraminidase) diformulasi dan ditambah dengan kolostrum (susu dari sapi yang keluar pertama kali), beberapa jenis vitamin, mineral, dan asam amino. Dari situlah, produk bernama AHA dan ANA bermula," paparnya.
Ia mengungkapkan, tatacara pemberiannya cukup disemprotkan ke dalam paruh ayam yang dengannya dosis sekitar satu milliliter. Andaikan obat yang telah di sebutkan diberikan maksimal dua hari sejak virus flu burung menginfeksi tubuh ayam, maka obat AHA serta ANA bisa menghambat 80 sampai-sampai 100 % pertumbuhan virus AI.
Tujuannya, bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyelamatkan dari kematian. "Kedua jenis obat tersebut memiliki fungsi yang berbeda. Obat AHA digunakan untuk mencegah menempelnya virus AI ke dalam sel. Sedang obat ANA digunakan untuk mencegah keluarnya virus AI dari sel. Obat tersebut akan berfungsi optimal bila diberikan maksimal dua hari sejak virus AI menginfeksi tubuh ayam. Namun, bila lebih dari dua hari, penggunaan dua obat ini perlu dikombinasikan," urainya.
“Kalau sudah lebih dari dua hari sudah agak sulit. Makanya kita kombinasikan, yang ini (AHA) adalah untuk mencegah menempelnya virus AI ke dalam sel. Yang ANA untuk mencegah keluarnya virus dari sel. Jadi, ketika virus keluar dari sel, kita tangkap dengan ini. Ini supaya virusnya tidak menempel dalam sel. Kalau berkembang biak, virus keluar dari sel, maka akan ditangkap dengan ini (ANA). Jadi, kita kombinasikan antara AHA dan ANA,” imbuhnya.
Riset mengenai ekstrak kuning telur yng dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengobati ayam yng terinfeksi virus AI telah dimulai sejak tahun 2009. Walau telah berjalan tujuh tahun lantas, obat ini telah diujicobakan pada ayam-ayam yng terinfeksi virus AI di peternakan ayam di Blitar, Malang, serta beberapa wilayah terjangkit lain-lainnya.
Dari beberapa kali ujicoba di lapangan, pada kasus-kasus tengah, antibodi yang telah di sebutkan bisa atau mampu menghambat pertumbuhan virus sampai-sampai 60 %.
Keistimewaan lain-lainnya yng dimiliki obat AHA serta ANA merupakan kemampuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengobati virus yang dengannya risiko kematian tinggi ataupun Highly Pathogenic AI (HPAI) serta risiko rendah ataupun Low Pathogenic AI (LPAI) Virus. Selain itu, obat AHA serta ANA mampu mengobati banyak sekali virus AI subtipe H5N1, H5N9, serta H5N2.
“Kalau ayam terinfeksi HPAI pasti mati. HPAI tidak menunjukkan gejala, tapi kalau tubuhnya diisolasi, hasilnya positif. Seringkali, mahasiswa koas (co-assistant) menemukan itu di laboratorium,” imbuh Suwarno yng pula anggota Tim Komisi Obat Hewan Direktorat Jenderal Peternakan serta Kebugaran atau kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI itu.
Peneliti kelahiran Tuban itu berterus terang, produk buatannya telah dilirik oleh sejumlah perusahaan. Akan tetapi demikian, ia masih butuh menyempurnakan kemasan obat AHA serta ANA. Karena, bila obat yang telah di sebutkan dimanfaatkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk populasi yng besar, ia masih butuh menambah netto setiap kemasan.
“Tujuannya biar lebih praktis. Karena awalnya dibuat individual, kita bikin yang spray (semprot) seperti ini. Kalau mau efektif, ya tinggal dilarutkan dalam air. Tidak sampai dua jam, pasti air tersebut akan dihabiskan sama ayam. Jadi, prinsipnya mirip dengan vaksinasi,” tutur Suwarno.
Sumber: beritajatim.com jawapos.com

Sumber rujukan dan gambar : http://www.hobiayam.web.id/2017/05/ahli-virologi-unair-ciptakan-vaksin.html.

Seputar Ahli Virologi Unair Ciptakan Vaksin Ampuh Untuk Matikan Virus Flu Burung

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Ahli Virologi Unair Ciptakan Vaksin Ampuh Untuk Matikan Virus Flu Burung