CARA MEMELIHARA AYAM POTONG

- 21.07

CARA MEMELIHARA AYAM POTONG

 
CARA MEMELIHARA AYAM POTONG

Dalam peternakan unggas lebih-lebih ternak ayam potong (Broiler), Kualitas DOC (Day Old Chicken) yng baik amat ditentukan oleh kondisi dari indukan yng dipelihara. Selain manajemen pemeliharaan yng baik, manajemen kebugaran atau kesehatan indukan pula amat berperan dalam menentukan kualitas telur serta DOC yng diperoleh. Kegiatan manajemen kebugaran atau kesehatan lebih-lebih meliputi program biosecurity, vaksinasi, serta medikasi.Biosecurity
Satu dari sekian banyaknya kebutuhan indukan supaya bisa menghasilkan DOC yng baik merupakan keberadaan lingkungan yng bebas dari aneka macam cekaman yng bisa mendukung kebugaran atau kesehatan serta kenyamanan induk bagi atau bisa juga dikatakan untuk berproduksi. Kondisi lingkungan yang telah di sebutkan bisa diciptakan melalui penerapan program biosecurity pada lingkungan farm, lingkungan sangkar, pekerja sangkar, perlengkapan sangkar, dan kendaraan. Hal yang telah di sebutkan mencakup sanitasi serta kebersihan dari areal sekitar sangkar, sanitasi pekerja sangkar, sanitasi perlengkapan sangkar serta kendaraan, mencegah burung-burung serta hewan liar masuk ke areal farm, dan pemberian ransum serta air minum yng bersih serta bebas pencemar.
Adapun biosecurity yng baik serta sebaiknya di lakukan dalam suatu peternakan antara lain meliputi :
- Pencegahan penyebaran penyakit melalui kita-kita serta kendaraan.
Hal ini bisa di lakukan yang dengannya jalan memberikan batas lalulintas kita-kita serta kendaraan dan pemberlakuan proses sanitasi pada pekerja serta kendaraan.
- Pencegahan penyakit melalui ayam.
Hal ini bisa di lakukan yang dengannya jalan memisahkan ayam yng sakit yang dengannya yng sehat, pengeluaran ayam yng mati secepatnya dari dalam sangkar bagi atau bisa juga dikatakan untuk lantas dimusnahkan.
- Pencegahan penyakit melalui perlengkapan.
Hal ini bisa di lakukan melalui pembersihan serta pendesinfeksian sangkar dan perlengkapan sangkar guna mengurangi mikroorganisme patogen sampai-sampai level minimum.Selain itu, System all in all out membantu pencegahan penyebaran penyakit dari ayam tua ke ayam muda.
- Pencegahan penyakit melalui vektor penyakit.
Hal ini di lakukan yang dengannya jalan memberantas keberadaan vektor penyakit serta meminimalisir kontak antara vektor penyakit serta ayam. Vektor penyebab penyakit yng umum terdapat di farm, antara lain rodensia, burung liar, serangga, parasit internal serta eksternal Perlu diberantas.Kegiatan biosecurity bisa di lakukan secara ketat, meliputi :
- Spray desinfektan bagi atau bisa juga dikatakan untuk orang serta kendaraan beroda empat yng keluar masuk areal farm serta areal sangkar.
- Wajib mandi bagi pegawai disaat masuk serta keluar areal farm dan sebelum serta seusai dari sangkar.
- Penggunaan baju transit serta baju sangkar khusus bagi pekerja yng keluar masuk sangkar.
- Spray serta dipping desinfektan bagi kendaraan beroda empat yng keluar masuk farm
- Dipping kaki bagi pegawai sebelum masuk ke dalam sangkar , spray desinfektan serta pencucian tangan yang dengannya desinfektan yng sudah disediakan di-service pen .
- Sanitasi areal sekitar sangkar yang dengannya mempergunakan desinfektan 1 kali sehari-hari.
- Sanitasi lingkungan sekali seminggu yang dengannya jalan penyemprotan desinfektan.Vaksinasi
Vaksinasi adalah suatu tatacara bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan kekebalan tubuh ayam terhadap suatu penyakit yng diakibatkan oleh virus ataupun mikroorganisme. Vaksinasi yng tepat serta benar bisa mencegah fenomena penyakit pada ayam. Terdapat beberapa faktor penting yng berperan dalam kesuksesan kegiatan vaksinasi (TROBOS 2007), yakni :A. Faktor-faktor dari hewan.
1. Tipe serta kelas hewan.
2. Umur.
3. Kebugaran atau kesehatan hewan.
4. Maternal antibodi.
5. Respon terhadap imun.
6. individual serta flok.B. Faktor-faktor dari vaksin.
1. Tipe vaksin.
2. Dosis vaksin.
3. Rute vaksinasi.
4. Campur tangan ataupun gangguan oleh faktor-faktor lain.
5. Durasi dari munculnya respon imun.
6. Frekuensi ataupun banyaknya exposure antigen.C. Faktor-faktor yng berhubungan yang dengannya lingkungan
1. Tindakan manajemen:
- Kebersihan
- Desinfeksi
2. Agen-agen imunosupresif:
- Virus IBD, Marek, dll
- Mycoplasma
- Defisiensi nutrisi
- Mikotoksin (> 20 ppm)
- Amonia (> 30 ppm)
- Antibiotik
- Temperatur serta kelembaban
- Social stressD. Chalenge lapangan (faktor-faktor serangan penyakit dari lapangan)
E. Faktor-faktor lingkungan
1. Kualitas air
2. Kualitas udara
3. Temperatur (20-35oC)
4. Kelembaban
5. Animal density (kepadatan hewan)Pelaksanaan Kegiatan vaksinasi bisa di lakukan yang dengannya tatacara membagi ayam menjadi 2 kelompok besar dalam sekatan. Ayam lantas digiring ke dalam 2 sekatan yng terbentuk. Vaksinasi di lakukan mulai dari pen yang terakhir sampai-sampai pen pertama. Ayam yng sudah divaksinasi diletakan diluar sekatan sampai-sampai mungkin terjadinya pengulangan vaksinasi bisa diminimalisir.Medikasi
Medikasi bisa di lakukan yang dengannya pemberian antibiotik, vitamin serta obat bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah serta mengobati penyakit yng seringkali menyerang ayam pada masa pemeliharaan. Pemberian antibiotik di lakukan pada ayam disaat ayam terserang penyakit yng bersifat bakterial. Selain itu pula di lakukan pemberian obat cacing serta anti koksidia bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengatasi infeksi kedua parasit yang telah di sebutkan. Pengganti merk obat bisa di lakukan antara lain: Obat cacing bisa mempergunakan Surpizin® yng berisi 340 mg piperazin citrate. Pemberian di lakukan melalui air minum yang dengannya dosis 30 ml/5 liter air (4 – 6 minggu) ataupun 60 ml/8 – 20 liter air (> 6 minggu) bagi atau bisa juga dikatakan untuk 100 ekor ayam. Anti koksidia yng dipakai merupakan Agricoc-10 yng berisi diclazuril 10 g/liter. Obat ini diberikanmelalui air minum yang dengannya dosis 1 ml bagi atau bisa juga dikatakan untuk 1 – 2 ml air. Pemberian di lakukan dalam 2 – 3 hari berturut-turut.Selain itu, ada 2 jenis vitamin yng umum diberikan pada ayam, yakni vitamin C serta vitamin pencegah stress (bisa mempergunakan merk: Nopstress®). Pemberian vitamin C di lakukan 3 kali dalam seminggu melalui air minum yang dengannya dosis 250 mg bagi atau bisa juga dikatakan untuk 1000 liter air, sedangkan Nopstress® diberikan 1 kali dalam seminggu kecuali pada tatkala pemberian vaksinasi. Pada tatkala vaksinasi Nopstress® diberikan se tidak sedikit 3 kali dalam seminggu, yakni 1 hari sebelum vaksinasi, pada hari vaksinasi, serta 1 hari seusai vaksinasi. Nopstress® diberikan dalam air minum yang dengannya dosis 500 mg bagi atau bisa juga dikatakan untuk setiap 1000 liter air.


Sumber rujukan dan gambar : http://ayampotong88.blogspot.com/2012/01/cara-memelihara-ayam-potong.html.

Seputar CARA MEMELIHARA AYAM POTONG

Advertisement
 

Cari Artikel Selain CARA MEMELIHARA AYAM POTONG