Kemistisan Pada Ayam Aduan

- 14.19

Kemistisan Pada Ayam Aduan

 
Cerita, mengenai ayam jago diluar dugaan tak berhenti di tempat latihan saja. Ia pula erat yang dengannya dunia ramal-meramal. Lebih-lebih kalau mendekati saat-saat latihan tarung bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencoba kebolehannya. Dari sini orang baru tahu kalau si ayam itu tenyata pula membawa keberuntungan serta kesialan.
1. Angka Sial
Kata yng punya cerita, orang-orang Jawa Kuno, soal keberuntungan serta kesialan itu mampu diramal jauh-jauh hari. Menjadikan, bagi warga atau juga bisa dikatakan masyarakat Jawa, soal memantang sesuatu pada hari-hari tertentu, misalnya bepergian, mengadakan hajat, menentukan bentuk rumah, serta pula menarungkan ayam jago kesayangannya pula merupakan hal yng biasa. Memanglah, soal ini, bersumber dari waktu, yakni, hari yng jumlahnya tujuh serta pasaran yng jumlahnya lima. Entah bagaimana sejarahnya, hari serta pasaran, dijadikan sumber bagi atau bisa juga dikatakan untuk hal itu lantas diberi angka neptu. Mungkin, bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah menentukan untung sial yang telah di sebutkan, yng tatacaranya yang dengannya menghubung-hubungkan angka-angka yng dipakai hari serta pasaran, menjadikan ketemulah angka yng mampu ditafsirkan. Di bawah ini dikemukakan angka neptu yng dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk penghitungan keberuntungan ataupun kesialan.
Hari Neptu Pasaran Neptu Minggu 5 Kliwon 8 Senin 4 Legi 5 Selasa 3 Pahing 9 Rabu 7 Pon 7 Kamis 8 Wage 4 Jumat 6 Sabtu 9 Dari jumlah neptu hari serta pasaran, akan mampu didapati angka keberuntungan serta kesialan, yng dicari menjadi berikut (sembari melihat daftar di atas) :
Minggu (5) + Pon (7) = 12
ataupun
Rabu (7) + Pon (7) = 14
Angka keberuntungan, yng rupanya telah disepakati oleh kebanykan orang bagi atau bisa juga dikatakan untuk menarungkan ayam jago, merupakan 10, 12, 14 serta 17. Jadi, kalau dalam penjumlahan itu hasil nya diluar dugaan di luar angka keberuntungan ini, maka lebih baik menunda latihan tarung ayam.
Angka sial (yng diluar dugaan lebih tidak sedikit jumlahnya) merupakan angka 7, 8, 9, 11, 13, 15, 16 serta 18. Kalau kita mendapatkan angka penjumlahan yng sial ini, terperinci latihan tarung Perlu ditunda. Satu dari sekian banyaknya semisal penemuan angka sial adalah semisal yang akan di sajikan kali ini :
Senin (4) + Legi (5) = 9
ataupun :
Minggu (5) + Kliwon (8) = 13
2. Kemujuran
Tanda ayam jago pula erat kaitannya yang dengannya pembicaraan kita ini. Umumnya tanda ini dihubungkan yang dengannya “lawan” dari jago yng dilatih. Kalau misalnya angka keberuntungan ada pada kita, akan tetapi dari perhitungan tanda, jago kita “asor” maksudnya (lebih rendah derajat ataupun mutu kemujurannya), maka telah barang tentu latihan tak mampu diteruskan. Tanda itu sendiri, kalau jago dilihat dari kelasnya, mampu digolongkan menjadi tiga kelas. Pendapat dari warna bulunya, kelas satu wiringkuning, kelas dua wiringgalih, serta kelas tiga jragem (hitam mulus). Sedangkan pendapat dari warna kakinya. Kelas satu berkaki kuning, kelas dua berkaki putih, serta kelas tiga berkaki hitam biru. Di bawah ini cuma menyoroti dari segi warna kaki saja. Sebagaimana hari serta pasaran memiliki angka neptu, kaki pula memiliki angka nilai. Kaki kuning, memiliki nilai 9 Kaki putih, memiliki nilai 7 Kaki hitam, memiliki nilai 5 Nilai kaki ini lantas dijumlah yang dengannya neptu hari serta pasaran, hasil penjumlahan dibagi tiga. Kalau hasil pembagian bersisa satu, nasib jago jatuh pada kutuk (anak ayam); kalau bersisa dua nasib jago jatuh pada kuwuk (kucing pemakan ayam); serta bersisa tiga jatuh pada beluk (burung pemakan binatang)/ khusus bagi atau bisa juga dikatakan untuk sebutan “bersisa tiga” ini, pula memiliki kandungan artihabis dibagi (tak ada sisa). Jadi kalau nasib ayam jatuh pada kutuk, maka ayam akan dikalahkan oleh lawannya bernasib kuwuk ataupun beluk, lantaran kutuk itu lebih “asor” derajatnya. Demikian juga kuwuk lebih “asor” daripada beluk. Ini pengertiannya, melatih ayam jago, paling tak memilih nasib yng jatuh pada kuwuk, akan tetapi akan lebih baik lagi kalau nasib ayam jago jatuh pada beluk yng terajatnya lebih tinggi dari semuanya.
Pendapat dari Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan Poerwadarminta, nasib diartikan menjadi : apa yng berlangsung pada seseorang telah ditentukan oleh-Nya. Jadi nasib adalah suatu misteri lantaran menyangkut nama-Nya. Namun lantaran kita-kita memperoleh anugerah akal yng melimpah ruah, maka ia pun pula menjadi tidak sedikit akal. Dalam pemikirannya ia bertanya, kalau kita-kita mempunyai nasib yng telah barang tentu tidak barangkali dielaknya, mengapa ayam jago tak ? Begitulah kira-kira awal dari pencarian nasib ayam jago. Di sini, semisal yng sudah-sudah, pencarian pula masih bersumber dari angka neptu hari serta pasaran, akan tetapi cuma ditambah yang dengannya nilai serta tanda. Tips mencarinya merupakan menjadi berikut : Misalnya latihan tarung pada Minggu Legi. Maka mampu kita lihat, jago mana yng bernasib baik pada hari khusus itu.
Minggu (5) + Legi (5) + Kaki kuning (9) = 19
Jumlah yng yang terakhir ini pendapat dari rumus, dibagi tiga serta hasil akhirnya = 6 bersisa 1. Yang dengannya demikian jago berkaki kuning bagi atau bisa juga dikatakan untuk hari ini nasibnya jatuh pada kutuk. Jadi bertarung pada hari itu nasibnya akan “asor”. Sebaliknya pada hari yng percis, nasib jago berkaki putih lebih mendingan.
Kaki putih nilainya 7 Dijumlahkan yang dengannya neptu hari serta pasaran di atas hasil nya menjadi 17. Dibagi tiga = 5 bersisa 2. Namun, diluar dugaan nasib yng paling baik akan dipunyai oleh jago berkaki hitam biru (meskipun tergolong kelas tiga)
Kaki hitam biru, nilainya 5 Dijumlahkan yang dengannya neptu hari serta pasaran di atas, hasil nya menjadi 15. Dibagi 3 = habis (0) ataupun tidak bersisa. Namun ini pula mampu ditafsirkan menjadi 15 dibagi 3 = 4 bersisa 3. Yang dengannya begitu, jago ini yng basibnya bersisa 3, pada hari Minggu legi jatuh pada beluk. Ini pengertiannya, jago yang telah di sebutkan bernasib lebih baik andai dibanding yang dengannya teman-temannya yng berkaki kuning ataupun putih. Begitulah, kalau kita ingin menjumpai hari baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk ayam jago. Kita mampu mengotak-atiknya sendiri, lantas meramalkan sendiri, serta akhirnya pula tinggal memperlihatkan sendiri benar tidaknya sesudah latihan tarung. Tentu saja, itu seluruh pula dipengaruhi oleh pemeliharaan yng baik. Hari baik serta pemeliharaan baik saling mendukung.
Sumber : http://www.ngasih.com/2014/08/12/yang-aneh-aneh-dari-ayam-jago/#ixzz3XPh1G823


Sumber rujukan dan gambar : http://www.hobiayam.web.id/2015/04/kemistisan-pada-ayam-aduan.html.

Seputar Kemistisan Pada Ayam Aduan

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Kemistisan Pada Ayam Aduan