Teori Khemostatik dan Thermostatik Untuk Ayam

- 22.42

Teori Khemostatik dan Thermostatik Untuk Ayam

 

Oleh: ferry bun, anggota papaji.forumotion.com
Teori Khemostatik: adalah teori bahwasanya hewan makan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencukupi kebutuhan nutrien.
Teori Termostatik: terori bahwasanya hewan makan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempertahankan temperatur tubuhnya.
Energi pakan yng dikonsumsi Ayam bisa dipakai dalam 3 tatacara:
(1) menyediakan energi bagi atau bisa juga dikatakan untuk aktivitas;
(2) bisa dikonversi menjadi panas;
(3) bisa disimpan menjadi jaringan tubuh.
Kelebihan energi pakan yng dikonsumsi seusai terpenuhi bagi atau bisa juga dikatakan untuk kebutuhan pertumbuhan normal dan metabolisme umumnya disimpan menjadi lemak. Kelebihan energi yang telah di sebutkan tak bisa dibuang (diekskresikan) oleh tubuh Ayam.
Energi disimpan di dalam karbohidrat, lemak dan protein dari bahan makanan. Seluruh bahan yang telah di sebutkan memiliki kandungan karbon (C) dan hidrogen (H) dalam bentuk yng mampu dioksidasi menjadi karbondioksida (CO2) dan air (H2O) yng menunjukkan energi potensial bagi atau bisa juga dikatakan untuk ternak.
Jumlah panas yng diproduksi disaat pakan dibakar secara sempurna yang dengannya adanya oksigen bisa diukur yang dengannya alat kalorimeter bom dan disebut Energi Bruto (EB) dari pakan. Persentase EB yng bisa dimanfaatkan oleh tubuh ternak dan dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendukung proses metabolik bergantung kemampuan ayam bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencerna bahan makanan.
Pencernaan mencerminkan proses fisika dan kimia yng berlangsung dalam saluran pencernaan dan memicu pecahnya senyawa kimia kompleks dalam pakan menjadi molekul lebih kecil yng bisa diserap dan dipakai oleh ayam . Energi yng diserap yang telah di sebutkan disebut Energi Bisa Dicerna (EDD). Pada ternak non-ruminansia, kehilangan energi lebih lanjut berlangsung melalui urin berupa limbah yng memiliki kandungan nitrogen dan senyawa lain yng tak dioksidasi oleh tubuh ,dan bagi atau bisa juga dikatakan untuk ternak ruminansia selain melalui urin, kehilangan energi pula melalui pembentukan gas methan. EDD dikurangi energi yng hilang melalui urin (non-ruminansia) ataupun urin+methan (ruminansia) disebut Energi Metabolis (EM) pakan. Selama metabolisme zat makanan, berlangsung kehilangan energi yng disebut Heat Increament. Sisa energi dari pakan yng tersedia bagi ayam bagi atau bisa juga dikatakan untuk dipakai keperluan hidup pokok (maintenance) dan produksi disebut Energi Neto (EN).
Untuk ayam yng menghasilkan performan yng tertinggi, ayam memerlukan nutrien. Nutrien tambahan dan dibutuhkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk hidup pokok. Faktor yng Perlu diperhatikan merupakan jumlah makanan yng diberikan, makin tidak sedikit jumlah makanan yng dikonsumsi sehari-hari, akan makin memberikan peluang bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghasilkan energi yng tinggi. Peningkatan Energi yng diperoleh dari konsumsi makanan yng lebih tinggi umumnya berkaitan yang dengannya peningkatan efesiensi proses gerakan ... menjadikan proporsi bagi atau bisa juga dikatakan untuk kebutuhan pokok menurun sedangkan energi akan meningkat.
Proses makan (feeding) merupakan aktivitas yng komplek, yng meliputi mencari makanan, mengamati, pergerakan, aktifitas sensorik, memakan dan mencerna. Dalam saluran pencernaan makanan dan zat-zat makanan diserap dan dimetabolismekan. Seluruh proses ini bisa memberi pengaruh konsumsi makanan dalam jangka pendek (short term basis). Akan tetapi demikian butuh diperhatikan bahwasanya, pada ayam siap tarung / dewasa kebutuhan pokoknya (berat tubuhnya) relatif konstan, meskipun makanan tersedia ad libitum. Yang dengannya demikian konsep jangka pendek-jangka panjang dalam mengontrol konsumsi Perlu diperhatikan. Meskipun system kontrol ini percis pada setiap jenis ayam biasanya , akan tetapi ada perbedaan antar yng ditarung ataupun tak .. dan bergantung pada pada saluran pencernaannya.
Aktivitas makan pada ayam dikontrol oleh pusat di hipothalamus yng terdapat atau terletak di bagian cerebrum otak. Pada awal mulanya teori ini berawal dari dua aktivitas organ pusat. Pertama merupakan pusat makan (lateral hipothalamus) yng memicu ayam mengawali aktivitas makan hingga terbatas oleh pusat yng kedua yakni pusat kenyang (vetro medial hipothalamus) yng mendapatkan signal dari tubuh menjadi hasil dari konsumsi makanan. Yang dengannya demikian ternak akan terus makan hingga mendapatkan signal bagi atau bisa juga dikatakan untuk berhenti dari pusat kenyang. Akan tetapi demikian yng berperan dalam pengaturan makan tak cuma hipothalamus saja, melainkan ada bagian lain dari CNS yng berperan.
Teori Khemostatik
Hipotalamus mengatur banyak sekali pengeluaran zat makanan dari makanan dalam saluran pencernaan, penyerapan dan transportasi zat-zat makanan. Didasari teori khemostatik, peningkatan konsentrasi substansi tertentu memberikan signal bagi atau bisa juga dikatakan untuk berhenti makan, sebaliknya andai konsentrasi rendah memicu ayam akan mulai makan. Glukosa adalah indikator yng menentukan kenyang ataupun lapar bagi ayam . Andai konsentrasi glukosa darah rendah dan disuntik yang dengannya insulin maka ayam akan terasa lapar. Sebaliknya seusai makan konsentrasi glukosa akan meningkat dan ayam akan berhenti makan.
Reseptor glukosa ada dugaan terdapat atau terletak di hipothalamus. Hipotalamus bisa memonitor kadar glukosa baik di pembuluh darah .. Penelitian yng lain menunjukkan bahwasanya receptor yang telah di sebutkan saluran pencernaan dan hati. Menjadi bukti bahwasanya andai glukosa disuntikan di usus ataupun di system portal hepatik memicu menurunan intake pakan yng lebih besar dibandingkan andai disuntikan di sirkulasi periperal.
Dugaan lain yng mengatur komunikasi saluran pencernaan dan otak merupakan hormon peptida cholecystokinin. Hormon ini dikeluarkan andai asam amino dan asam-asam lemak mencapai duodenum, dan ini adalah kerja hipothalamus.
Teori Thermostatik
Teori ini berlandasan bahwasanya ternak akan makan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempertahankan panas dan akan berhenti makan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah hyperthermia. Panas yng diproduksi dari hasil pencernaan dan metabolisme makanan merupakan adalah signal dalam pengaturan makan. Thermoreceptor sensitif terhadap perubahan panas yng berlangsung di anterior hipothalamus dan pula di periperal kulit. Menjadi bukti, pada daerah panas ayam akan mengurangi makannya bagi atau bisa juga dikatakan untuk menurunkan produksi panasnya.
Salam : ferry bun
Sumber: papaji.forumotion.com

Sumber rujukan dan gambar : http://www.hobiayam.web.id/2016/11/teori-khemostatik-dan-thermostatik.html.

Seputar Teori Khemostatik dan Thermostatik Untuk Ayam

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Teori Khemostatik dan Thermostatik Untuk Ayam