MEMBUAT KANDANG CLOSED HOUSE

- 07.07

MEMBUAT KANDANG CLOSED HOUSE

 

MEMBUAT KANDANG CLOSED HOUSE


(Pembuatan sangkar terbuka menjadi sangkar tertutup butuh komponen-komponen semisal sangkar, kipas, cooling pad, temptron yng berfungsi menjadi pengontrol utama, panel kontrol listrik, tirai bagi atau bisa juga dikatakan untuk samping kanan serta kiri plafon, serta listrik yng mampu bersumber dari PLN serta Genset. ))
Sangkar serta ternak ibarat dua sisi mata uang yng tak bisa dijauhkan satu percis lain-lainnya. Sangkar adalah “rumah” ataupun suatu tempat yng digunakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk tempat berlindung bagi ayam, tempat melakukan aktivitas produksi serta reproduksinya dan tempat yng memberikan jaminan perlindungan bagi ternak dari banyak sekali gangguan binatang buas serta bahaya maling. Didasari ini, maka pembangunan sangkar bagi atau bisa juga dikatakan untuk ayam butuh disesuaikan yang dengannya kebutuhan ayam serta sesuai juga yang dengannya kondisi keuagan yng dimiliki oleh peternak. Macam-macam bentuk sangkar Suka diperdebatkan dalam hubungannya yang dengannya fungsi sangkar itu sendiri. “Pilihan model dan sistem kontruski kandang sebenarnya bukan disesuaikan dengan keinginan peternak namun perlu dipertimbangkan dari kenyamanan ayam yang dipelihara yang secara nyata akan memberikan hasilnya berupa daging dan telur,” papar Ir Ahmadi dari Charoen Pokphand Indonesia memlai presentasinya pada event Indo Livestock 2008 di Jakarta Convention Centre tanggal 2 Juli 2008 lantas.
Sangkar System Terbuka
Pendapat dari Ir Ahmadi, di lapangan bentuk sangkar yng umum dijumpai merupakan sangkar system terbuka ataupun open house baik system panggung ataupun system postal yang dengannya lantai beralasakan sekam, serutan gergaji kayu serta beberapa peternak pernah pula mempergunakan jerami. Menurutnya, model sangkar system terbuka memberikan kontribusi yng tidak lebih tidak jelek alias bagus bila dibandingkan yang dengannya model sangkar system tertutup. Hal ini dikemukakannya didasari pengalaman lapang yng dimilikinya dalam kurun waktu yng cukup lama. Di samping itu, model sangkar system terbuka tak sesuai lagi yang dengannya perkembangan mutu genetic ayam ras tatkala ini, yaitu ayam yang dengannya strain-strain modern yang dengannya tingkat pertumbuhan yng cepat bila dibandingkan yang dengannya strain-strain ayam tempo dulu. Sementara itu, pengetahuan sebagian peternak akan pentingnya kebugaran atau kesehatan lingkungan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan kebugaran atau kesehatan pribadi pula memberikan kesempatan pada renovasi ataupun rekonstruksi sangkar ayam broiler serta layer model terbuka ke model tertutup. Sangkar model tertutup dimaksudkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk meminimalisir kontak antara ayam yang dengannya kondisi lingkungan di luar sangkar. Pendapat dari Ir Ahmadi bahwasanya tujuan pembangunan sangkar system tertutup merupakan menciptakan lingkungan ideal dalam sangkar, menaikan produktivitas ayam, efisiensi lahan serta tenaga kerja dan menciptakan bisnis peternakan yng ramah lingkungan. Akan tetapi sejauh ini rekonstruksi sangkar terbuka menjadi sangkar tertutup dihadapkan pada kendala modal yng dimiliki peternak masih jauh dari cukup bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengembangannya. Di samping itu, kendala lain yng dihadapi peternak merupakan teknologi yng dipunyai masih tidak lebih dan minimnya infrastruktur. Lantas apa yng dimaksud yang dengannya sangkar system tertutup?
Sangkar System Tertutup
Pendapat dari Ir Ahmadi sangkar system tertutup ataupun close house adalah system sangkar yng Perlu sanggup mengeluarkan kelebihan panas, kelebihan uap air, gas-gas yng rawan semisal CO, CO2 serta NH3 yng ada dalam sangkar, namun disisi lain bisa menyediakan banyak sekali kebutuhan oksigen bagi ayam. Didasari ini, sangkar yang dengannya model system tertutup ini diyakini bisa atau mampu meminimalkan pengaruh-pengaruh tidak baik lingkungan yang dengannya mengedepankan produktivitas yng dipunyai ayam. Secara konstruksi, sangkar system tertutup dibedakan atas dua system yaitu pertama system tunnel yang dengannya beberapa kelebihan yng dimilikinya semisal mengandalkan peredaran angin bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengeluarkan gas sisa, panas, uap air serta menyediakan oksigen bagi atau bisa juga dikatakan untuk kebutuhan ayam. System tunnel ini lebih cocok bagi atau bisa juga dikatakan untuk area yang dengannya temperatur maksimal tak lebih dari 30 0C. System kedua merupakan evaporative cooling system (ECS). System ini memberikan benefit pada peternak semisal mengandalkan peredaran angin serta proses evaporasi yang dengannya bantuan angina. System sangkar tertutup ini cuma cocok bagi atau bisa juga dikatakan untuk daerah panas yang dengannya suhu udara di atas 35 0C. Lantas dari mana sumber panas serta sumber uap airnya? Dijelaskan Ir Ahmadi bahwasanya sumber panas berasal dari ayam itu sendiri, sinar matahari yng ditransfer secara radiasi, panas dari brooder pada masa brooding serta panas dari proses ferementasi dalam sekam. Sementara itu sumberi uap air dikatakannya bisa berasal dari kelembaban lingkungan, proses evaporasi, sisa air yng dikeluarkan bersama yang dengannya feses, serta air minum yng tumpah.
Rekonstruksi
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk rekonstruksi sangkar terbuka menjadi sangkar tertutup butuh komponen-komponen semisal sangkar, kipas, cooling pad, temptron yng berfungsi menjadi pengontrol utama, panel kontrol listrik, tirai bagi atau bisa juga dikatakan untuk samping kanan serta kiri plafon, serta listrik yng mampu bersumber dari PLN serta Genset. Akan tetapi dikatakan Ahmadi bahwasanya pada sangkar model system tertutup tetap masih mampu dijumpai kegagalan-kegagalan. Kegagalan dimaksud akibat desain sangkar yng tidak lebih tepat, tidak lebih memahami manajemen sangkar tertutup, minimnya perawatan perlengkapan sangkar, permasalahan kipas terkait mutu serta kuantitasnya, sumber penerangan terkait Suka padamnya, luas inlet yaitu perbandingan luas area yang dengannya kuantitas kipas yng dimiliki, program minimalisasi amoniak yng tidak lebih efektif, posisi sangkar satu yang dengannya yng lain-lainnya yng tidak lebih diperhatikan, dan pemasangan tirai yng tidak lebih rapat. Dari sisi produktivitas sejauh ini sangkar system tertutup terbukti memberikan performa paling baik bila dibandingkan yang dengannya sangkar system terbuka. Sementara itu Ir Jarot Rustanto pula dari Charoen Pokphand Indonesia menyatakan bahwasanya bagi atau bisa juga dikatakan untuk ayam petelur system sangkar tertutup bisa atau mampu menaikan performa baik produksi telur ataupun kualitas telur. Di samping itu, kontrol penyakit menular lebih gampang diantisipasi bila dibandingkan yang dengannya sangkar system terbuka. Terkait kualitas telur, Jarot menjelaskan bahwasanya telur yng diperoleh warna-nya coklat seragam, kerabang telur cukup keras, keretakan telur cukup rendah, warna kuning telur cerah, bentuk kuning telur cembung, serta putih telur cukup kental bila dibandingkan yang dengannya telur yng diperoleh layer yang dengannya system terbuka. “Ini merupakan prestasi yang saat ini diraih oleh beberapa peternak binaan saya di daerah Jawa Timur yang sudah menerapakan sistem pemeliharaan dengan sistem kandang tertutup ini,” terang Jarot. Di samping itu, harga telur dari sangkar tertutup berbeda jauh yang dengannya harga telur yng diproduksi dari sangkar system terbuka. Lantas apa kendalanya? Modalkah ataupun kemauan peternak? Bila modal, ini adalah alasan yng tidak lebih tepat lantaran secara ekonomi, biaya per ekor ayam bagi atau bisa juga dikatakan untuk ayam broiler cuma Rp 19.350 yng disesuaikan yang dengannya usia ekonomi sangkar dimaksud. (Infovet). BACA SELENGKAPNYA TENTANG KANDANG AYAM MODERN


Sumber rujukan dan gambar : http://kandangayammodern.blogspot.com/2016/09/membuat-kandang-closed-house.html.

Seputar MEMBUAT KANDANG CLOSED HOUSE

Advertisement
 

Cari Artikel Selain MEMBUAT KANDANG CLOSED HOUSE